Sunday, 19 July 2015
Tamu di Pagi Hari
Ini pagi kenapa terasa beda sekali
Sehabis bangun dari mimpi ada tamu datang menghampiri
Sayangnya ia malas berkata-kata
Kusediakan saja kertas dan pena
Namun ia mengkoyaknya
Tamuku suka sekali daun telinga
Kuceritakan saja tentang hari esok
Kuhidangkan juga secangkir pop
Tapi di ujung cerita tiba-tiba ia membacakan puisi Rendra
“Itu lagi itu lagi. Apa tidak ada yang lain?” tanyaku
“Kau juga, lagi-lagi itu. Apa yang lain tidak ada?” jawabnya
Lalu ia pulang ke yang paling dalam
Kalau esok ia berkunjung lagi
Ia harus membayar selembar kertas yang dikoyaknya
Ruang Sunyi, 24 April 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Hmmmm....
ReplyDelete