Wednesday, 15 July 2015

Melebarkan Segalanya Saat Lebaran


Salah satu pekerjaan tanpa gaji yang biasa dilakukan menjelang lebaran adalah bersih-bersih. Apa yang dibersihkan? Ya tergantung siapa dirimu.

Menurut saya yang penting dipertanyakan adalah mengapa harus bersih-bersih, bukan menanyakan apa yang dibersihkan. Kalau sudah tahu alasannya selanjutnya akan lebih mudah menentukan objek yang akan dibersihkan.

Saya risih kalau kamar tidur saya kotor dan berantakan. Risih karena bingung harus menaruh barang di mana karena setiap barang bisa di mana saja. Kalau dibersihkan, ditata dan diletakkan di tempat yang semestinya, barang yang bisa di mana saja kini menjadi tepat tempatnya.

Kamar saya kalau sedang berantakan terasa tidak ada ruang untuk barang belanjaan yang baru saya beli. Bingung mau menempatkan di mana. Kalau sudah bersih-bersih dan tata-tata kan jadi tahu dimana barang belanjaan harus dipajang.

Karena mumpung menjelang lebaran ayo kita bersih-bersih supaya terasa segar dan fresh (renyah), supaya ada tempat untuk meletakkan barang yang sebentar lagi akan diterima saat lebaran.
 
Toh lebaran berasal dari kata lebar. Jadi mari kita lebarkan segalanya saat lebaran. Pelebaran yang paling mudah ya melalui bersih-bersih.

Di hari lebaran nanti kita akan menerima banyak hal. Kalau yang masuk kategori ‘kita’ adalah anak-anak berarti akan menerima kertas bergambar pahlawan dari om-tante-eyang. Kalau yang masuk kategori ‘kita’ adalah guru berarti akan menerima banyak tamu dari siswa dan handataulan. Kalau yang masuk kategori ‘kita’ adalah jomblo? Siap-siap saja menerima banyak pertanyaan ‘kapan kawin?’

Makanya, yang harus dilebarkan menjelang lebaran ini adalah hati. Seperti kata kiai yang konon sangat tersohor, kita harus memulai dari diri sendiri. Hati harus dibersihkan, dilapangkan, dan dilebarkan karena kita akan memberi banyak hal kepada orang lain, termasuk memberi maaf pada orang yang dulu pernah menyakiti perasaan: perebut pacar.

Kalau hati sudah bersih, biasanya akan terpancar dari wajahnya merambat ke sekeliling.

Setelah bersih-bersih dan tata-tata hati, berikutnya adalah bersih-bersih dan tata-tata rumah. Mau tak mau, bersih-bersih rumah harus dilakukan untuk menyambut kehadiran orang-orang yang kita kasihi, termasuk kehadiran orang yang tidak diingini: ya perebut pacar tadi. Mereka akan melihat rumah kita yang bersih lalu berdoa ‘Ya Allah, rumahnya bersih banget. Semoga hatinya juga bersih.’

Mengingat momentum lebaran hanya sekali dalam setahun, momentum saling memaafkan secara berjamaah yang berjalan turun temurun, melakukan dua pekerjaan di atas tentu tidak berat. Ringan sekali. Tak perlu pamrih dengan gaji karena tanggal satu Syawal yang kita terima lebih besar dari gaji bulanan sendiri. []

0 on: "Melebarkan Segalanya Saat Lebaran"