Wednesday, 20 May 2015
Review: Exodus Gods and Kings
Menarik sekali untuk menuangkan opini ini setelah menonton film Exodus: Gods and Kings. Tentu saja tulisan ini tidak up to date. Hanya saja film yang dibesut oleh Ridley Scott dengan menggaet Christian Bale dan Joel Edgerton untuk memerankan Moses dan Ramses saya rekomendasikan untuk ditonton. Selain karena keduanya yang berakting apik tetapi juga alur ceritanya yang sudah diketahui oleh khalayak karena bersumber dari kitab suci. Film ini, bagi beberapa orang, mungkin akan mengganggu keimanan. Bagi saya, film ini adalah hiburan yang lucu seru.
Exodus: Kings and Gods benar-benar menceritakan eksodus orang-orang Israel dari Mesir menuju ke Kenaan. Bermula dari ramalan dukun Fir’aun bahwa dalam pertempuran melawan bangsa Het sang penguasa akan diselamatkan dan penyelamatnya kelak akan menjadi pemimpin. Ketika pertempuran dengan bangsa Het terjadi, Ramses yang tersungkur dari kereta kudanya diselamatkan oleh Moses. Bisa dibayangkan kegelisahan Ramses melihat penyelamatan itu.
Exoduse Gods and Kings
Moses bukanlah siapa-siapa hingga ia mengunjungi Phitom di mana ratusan ribu orang Israel diperbudak. Di sana ia melihat kesemena-menaan, penindasan terhadap budak, dan keserakahan dari wakil raja di Phitom dan pertemuan tak terduga dengan seorang tetua bernama Nun yang menunjukkan jati dirinya sebagai seorang keturuan Israel. Sebagaiamana kebanyakan orang yang tak mudah menerima fakta yang bertentangan dengan keyakinannya sebelumnya, Moses menolak kebenaran bahwa ia terlahir dari seorang budak yang dititipkan kepada saudarinya, Miriam, untuk dihanyutkan di sungai Nil. Lalu ditemukan oleh Bithia, Puteri Firaun Paramesse, dan diasuhnya.
Alur dalam Exodus: Gods and Kings ini tidak banyak yang menggangu saya, kecuali satu adegan dipenghujung film. Ketika The Messanger berpisah dengan Moses yang ditandu menuju Kenaan. Ia tampak sudah lelah dan tua, jangka waktu yang tidak memakan usia segitu lama dalam eksodus dari Phitom ke Kenaan.
Saya pun bertanya-tanya, setua apa umur Moses saat bertemu Khidir (berdasarkan perspektif ajaran Islam)? Atau ketika ia mengalami konflik dengan ummatnya tentang sapi yang bersiul dan tentang empat puluh hari yang ditinggalkan? Mungkin sebaiknya, Moses tidak perlu didandani setua dan selelah itu saat ditandu.
Nabi Musa dalam Islam
Alquran banyak berkisah tentang nabi Musa karena banyak yang bisa dipelajari dari kisah-kisahnya. Yang paling tersohor adalah kisah pertemuannya dengan Khidir, sosok misterius yang banyak disebut tapi sedikit sekali referensi yang menunjukkan jati dirinya.
Nabi Musa ditemani oleh Nun menyisir pantai untuk bertemu dengan Khidir. Dalam pertemuan itu, Khidir mau mengangkat Musa sebagai murid dengan satu syarat: Musa tidak boleh bertanya apapun. Lalu mereka berjalan menyusuri pantai. Cerita selanjutnya sudah kita ketahui bersama.
Begitu juga kisah nabi Musa yang pusing bukan main melihat orang-orang Israel yang mudah sekali berpaling dari keimanan. Ditinggal hanya empat puluh hari saja mereka sudah kembali berdusta, berpaling keimanan mereka, oleh sapi emas yang dapat bersiul.
Ada pula kisah tentang nabi Musa yang beradu sakti dengan dukun-dukun kepercayaan Ramses. Mereka melemparkan tali ke lapangan yang sekonyong-konyong berubah menjadi ular berbisa. Tidak hanya nabi Musa yang keder, para budak dan penonton lainnya pun ikut merasakan ngeri. Lalu nabi Musa melemparkan tongkatnya yang juga dengan sekonyong-konyong berubah menjadi ular yang lebih besar dan memakan ular-ular jelmaan penyihir Ramses.
Tetapi kisah-kisah itu hanya segelintir perjalanan nabi Musa. Sisanya adalah kisah-kisah israiliyat. Kisah-kisah dalam Alquran adalah kisah-kisah yang inspiratif yang darinya kita menyerap banyak hikmah dan pelajaran.
Tentu saja, kalau kita menilai film Exodus ini berdasarkan ajaran Alquran tentu saja yang tertinggal di dalam hati adalah kegelisahan dan cibiran karena banyak sekali yang tak seperti dalam kitab suci. Sekali lagi, di sinilah asyiknya menonton film-film seperti ini. Selain untuk hiburan, juga untuk menguji nyali keimanan kita.
Mungkin perlu membaca kritik tentang film ini di sini.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 on: "Review: Exodus Gods and Kings"