Saya ingin menjadi penulis yang baik, yang mampu mengungkapkan ide dalam ungkapan-ungkapan yang renyah. Tetapi menjadi penulis yang baik ternyata tidak mudah. Stag dan titik jenuh adalah penghambat sekaligus tantangan yang saya hadapi selama ini.
Saya membaca Bumi Manusia. Pada saat itu, saya tidak yakin akan selesai membaca buku tebal itu. Tapi siapa sangka, saya dapat menyelesaikannya dengan cepat. Saya begitu terhanyut, menjadi saksi mata, seolah-olah tokoh Minke ada di depan mata. Begitu pula ketika membaca Ronggeng Dukuh Paruk, Saman, Supernova, dan novel-novel lainnya.
Saya sangat merasa iri. Mereka tentu sudah melalui proses-proses panjang, berjibaku dengan kemalasan, stag, rutinitas, dan atmosfir lainnya yang membunuh semangat berkarya. Mereka mampu melampuinya tapi saya tidak. Atau saya dipertanyakan: mampukan saya setangguh mereka.
Tak hanya karya sastra yang membuat saya ingin sekali menulis. Esai-esai Gus Dur, Gus Mus, Cak Nun, Gunawan Muhammad, dan penulis lainnya pun saya rasai sebagai penyemangat yang luar biasa. Rasa iri saya semakin menjadi-jadi.
Dulu saya merawat sebuah blog, maspaeng.blogspot.com, yang saya kelola dari tahun 2008. Karena beberapa hal saya mengimpor tulisan yang saya publish di saya ke blog ini. Beberapa saya sunting kembali. Ungkapan-ungkapan dan pikiran pokoknya juga. Sedangkan nasib blog itu sekarang saya hibernasi, didiamkan begitu saja.
Wednesday, 27 May 2015
Tentang Saya
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 on: "Tentang Saya"