Tuesday, 19 May 2015

Dua Puisi


kau pergilah sayang. tak usah sematkan lagi senyummu. seharusnya kau malu pada mentari.

bergetar hati membaca pesan singkatmu
aku takjub karena baru kali ini kau berhasil buat hatiku cemburu
ah, mentari tidak hanya datang menerangi dirimu saja kau
hanya kegeeran
kau hanya cari alasan saja kan
supaya aku menjauh dari dirimu supaya kau bisa mengukur rasa cinta dan rindumu

datanglah sayang.
tak usah kau cemberutkan lagi wajahmu yang ayu
mentari seharusnya yang malu karena selalu mengintip puisi-puisiku untukmu.
pesan terkirim

- - - -

sebelum fajar berpijar kuingin terangkan pagimu dengan sapaku.

semakin muak kubaca permainan katamu
aku hanya mendambakan kedatanganmu menjemputku mengarungi malam untuk mengeja bintang
bukan buaian kata yang maksudnya entah tersembunyi di mana
sudahlah sayang, kau bukukan saja gombalanmu itu lalu kirimkan royaltinya ke rekeningku aku jamin aku bahagia.

berhentilah berpuisi.
puisi-puisimu tak mampu menandingi diriku.
pesan terkirim.

Bandarlampung, 15 Januari 2011

0 on: "Dua Puisi"