Di hari-hari biasa, ketika tak ada yang peduli dengan kepunahan kicauan burung di pagi hari, Salamah meneriaki anak yang bagai pinang dibelah dua itu untuk bersiap-siap berbelanja pengetahuan di bangku sekolah. Ia tentunya seorang ibu yang...
Tuesday, 29 September 2015
Saturday, 26 September 2015

Menulis itu Ibarat Mendaki Gunung
Setelah lama beristirahat akhirnya saya putuskan untuk kembali berangkat mendaki gunung itu. Saya yakin pasti akan ada rintangan lagi dan juga reaiki. Tapi bukankah setiap pilihan selalu disertai resiko. Bukannya menantang resiko, tapi sekedar menyadarkan...
Tuesday, 22 September 2015

Jangan Lelah Menuju Rumah
Karena tiba-tiba saya sendiri di rumah, saya jadi merenung dan kembali menanyakan tentang tujuan hidup saya. Pertama-tama saya menanyakan tentang kemulyaan. Kemulyaan -kalau itu pantas disebut dengan kemulyaan, tapi yang jelas itu adalah anugerah- yang selama...
Wednesday, 16 September 2015
Menjadi Ustadz SK
Karena saya mengajar di sekolah Islam maka saya dan juga teman-teman lainnya harus memiliki kemampuan membaca Alquran. Seharusnys tidak hanya karena mengajar di sekolah Islam, mengajar atau tidak, di sekolah Islam atau bukan, tetap saja seorang...
Monday, 14 September 2015

NUR TAK INGIN KEHILANGAN SUAMINYA
Hitam semakin menelan serat-serta senja. Gugusan bintang tak lagi terang karena kalah oleh terang lampu jalanan. Sedangkan angin musim panas berhembus mengeringkan air. Nur duduk bersandar, mengusap-usap perutnya yang mengembang. Matanya memperhatikan setiap tamu yang datang....
Friday, 11 September 2015

MATA CERMIN
Saya membenci cermin ini, meskipun awal saya sayang mencintainya. Ia tergantung di dinding yang menghadap kamar mandi. Ketika saya keluar dari kamar mandi, langsung saja kutangkap salinan tubuhku terperangkap di dalam cermin itu. Dulu saya sangat...
Friday, 4 September 2015

Mengukur Nilai Hidup dari Kary Putu Wijaya
Membaca “KLOP” seperti bercengkrama dengan diri sendiri untuk menanyakan idealitas kita sebagai Manusia Indonesia. Isi kepala yang sudah terlanjur dibebali dengan fikiran metrialistik, kepicikan, dan besarnya hawa nafsu seperti ditantang untuk di”instal” ulang. Dorongan ke arah...